Selasa, 31 Desember 2013

Contoh Terjemahan 3
Dari Majalah Story edisi 43/TH.IV/APRIL 2013

Adit's Responsibility by Giszya Resha

           It was a sunny Saturday. Adit and his team are busy in Student Center. He is taking clothes, books, school uniforms and others into boxes. All those stuffs will be given to the poor people in Sukabumi. Some of them count the ready boxes then get those into the car.
         "Guys, here we go! Giving smile in Sukabumi." Like usual, Adit is a leader of the team, especially on social event.
          At 1 pm, all was ready. Three cars was leaving Jakarta to Sukabumi.
         "Adit, did you say that your mom was asking you to go home today?" Dino asked.
         "Yes," Adit answered.
         "So, why don't you go home?"
         "You know, I have to being here with you all. This is my responsibility."
         "As like usual, Dude. Do as you!"
***
         Adit woke up early, had a breakfast and got his campus in time. Before entered the class, he had come to Student Center making an announcement about the event. He invited all students to join a nursing home visitation program next week.
         He likes do things like this. For him, giving smile to many people around is a duty as human. Adit has a social community for helping poor people with support from some donors. Every Sunday, he teaches poor children and gives them some funds for health needs.
         Adit got a scholarship in accounting major after graduated from senior high school. He is a diligent student with a high discipline. All his priority is arranged properly. 
         Being responsible, being in organization, Adit is an expert on those. Even, he is a cumlaude student in every semester on his major. All students and lecturers know him. "He is a perfect guy." That is an ordinary statement we can hear from his friends.
         After the classes, Adit had a meeting with some friends for discuss about nursing home visitation program next week. All concept was ready and funds was available. 
        "Thank you so much, Dit. This is an honour for join this event," said Rika.
        "Don't say that. I love to do this. By the way, this is not our campus program. I just wanna ask you to join if you available at that time next week," Adit explained. 
        "We are proud of you, Buddy."
***

Tanggung Jawab Adit by Rifna Khotami
(dimuat di Majalah Story edisi 45/TH.IV/Juni 2013)

         Waktu itu adalah Sabtu yang cerah. Adit dan timnya sibuk di pusat kegiatan mahasiswa. Dia mengambil baju-baju, buku-buku, seragam-seragam sekolah dan barang-barang lainnya dan memasukkannya ke dalam kotak-kotak. Semua peralatan tersebut akan diberikan kepada warga miskin di Sukabumi. Beberapa orang dari tim menghitung kotak-kotak yang telah siap, kemudian memasukkannya ke dalam mobil.
         "Teman-teman ayo kita pergi. Berikan senyum untuk Sukabumi," Seperti biasanya, Adit adalah pemimpin timnya, khususnya untuk kegiatan sosial.
         "Adit, katamu ibumu menyuruhmu pulang hari ini?" tanya Dino.
         "Ya," jawab Adit.
         "Jadi, kenapa kamu nggak pulang?"
         "Kamu tahu, aku harus ada disini bersama kalian semua, ini adalah tanggung jawabku."
         "Seperti biasanya kawan. Lakukan seperti itu."
***
         Adit bangung lebih awal, sarapan pagi dan tiba di kampus tepat waktu. Sebelum dia masuk kelas, dia telah datang ke pusat kegiatan mahasiswa untuk membuat janji tentang acaranya. Dia mengundang semua mahasiswa untuk bergabung dalam program kunjungan panti jompo minggu depan.
         Dia suka melakukan sesuatu seperti ini. Baginya, memberikan senyuman untuk semua orang di sekitarnya adalah kewajiban sesama manusia. Adit punya komunitas sosial untuk menolong orang-orang miskin dengan dukungan dari beberapa donatur. Setiap Minggu, dia mengajar anak-anak miskin dan memberinya sejumlah dana untuk kebutuhan kesehatan.
         Adit memperoleh beasiswa di jurusan akuntansi setelah lulus dari SMA. Dia adalah murid yang rajin dengan disiplin yang tinggi. Semua prioritasnya diatur dengan baik.
         Menjadi orang yang bertanggung jawab, terlibat dalam organisasi, Adit adalah ahlinya. Bahkan, dia selalu memperoleh nilai sempurna di setiap semester di jurusannya. Semua mahasiswa dan dosen mengenalnya. "Dia adalah cowok sempurna." Demikian pernyataan luar biasa yang sering didengar dari teman-temannya.
         Setelah kuliah selesai, Adit mengadakan rapat bersama sejumlah teman-temannya untuk mendiskusikan tentang program kunjungan panti jompo minggu depan. Semua konsep sudah siap dan dana sudah tersedia.
        "Terima kasih banyak, Dit. Sebuah kehormatan bisa bergabung dalam acara ini," kata Rika.
        "Jangan bilang begitu. Aku senang melakukan ini. Omong-omong, ini bukan program dari kampus kita. Aku hanya ingin mengajakmu bergabung jika kamu bersedia, minggu depan," Adit menjelaskan.
        "Kita bangga padamu, kawan."
***

 Untuk meyakinkan Anda, kami lampirkan halaman di Majalah Story yang menampilkan terjemahan kami.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar